Lesbumi PBNU Tekankan Pentingnya Menjaga Identitas dan Budaya Bangsa
Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Agus Sunyoto menyatakan bahwa
globalisasi merupakan produk kapitalisme global yang berpotensi
menggerus identitas bangsa, etnis, bahasa, budaya, agama, dan segala
yang berciri lokal. Apabila suatu bangsa sudah tidak memiliki identitas
bangsa, maka bangsa itu akan punah.
“Jika perubahan kekuasaan politik terjadi, maka suatu bangsa yang tidak
memiliki identitas kuat akan hilang dari peradaban,” ungkap Agus saat
Jumpa Pers usai Rakernas Lesbumi, Kamis (28/1/2016) di Media Center
Gedung PBNU Lantai 5.
Ia menegaskan, suatu bangsa akan digiring oleh setting kapitalisme
global menjadi masyarakat satu dunia yang memiliki satu identitas.
Desain kapitalisme global yang telah disiapkan sejak abad ke-17
dirumuskan secara sistematis untuk memberikan persepsi bahwa bangsa
barat merupakan bangsa superior.
“Mengapa budaya barat superior, sedangkan budaya lokal sendiri inferior.
Sebenarnya Indonesia bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Maka perlu
kita perkuat tradisi lokal, jangan sampai kita menjadi bangsainlander
seperti yang dicita-citakan mereka,” tegas Agus didampingi pengurus
Lesbumi lain, Candra Malik dan Jadul Maula.
Ia menambahkan, lahirnya Islam Nusantara merupakan jawaban dari
permasalahan kapitalisme global yang merongrong budaya lokal bangsa.
Upaya untuk menangkal bahaya liberalisme dan fundamentalisme merupakan
tujuan Islam Nusantara seperti Gerakan Non-blok menetralisir perang
dingin blok barat dan blok timur.
“Proses Islamisasi di Indonesia disiarkan melalui kesenian bukan melalui
pedang. Islam yang menyatu dengan budaya membentuk suatu peradaban yang
khas. Hal itu yang membedakan Islam di Indonesia dengan bangsa lain,”
pungkasnya. (Afifah Marwa/Fathoni)
SHARE :
0 komentar:
TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI